Rabu, 16/11/2011 15:22 WIB
Jayapura -
Polda Papua membantah kabar penembakan terhadap 8 warga
sipil pendulang emas di Kabupaten Paniai, Papua. Informasi tewasnya 8
pendulang itu bohong.
Menurut Kabid Humas Polda Papua, Kombes
Wachyono, penembakan tersebut merupakan berita bohong yang tidak bisa
dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Jadi saya tegaskan bahwa
tidak ada penembakan dan pembunuhan warga sipil di Paniai. Itu berita
bohong dan tidak betul. Saya sudah telpon Kapolres Paniai untuk mengecek
di tiap-tiap rumah sakit tapi tidak ada 8 korban dimaksud," kata
Wachyono saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (16/11/2011) diruang kerjanya.
Menurut
Kombes Wachyono, kejadian yang sebenarnya adalah terjadi penyerangan
terhadap pos polisi di Paniai sehingga aparat melakukan perlawanan dan
berhasil melumpuhkan seorang dari pelaku penyerangan tersebut.
"Jadi
kemarin karena mereka (kelompok kriminal bersenjata) terganggu dengan
kehadiran polisi mereka menyerang Pospol disana dan mereka ada korban 1
orang dan tidak diketahui identitasnya karena masuk ke sungai yang
arusnya sangat deras sekali. Ini kejadian yang sebenarnya yang saat ini
terjadi di Paniai," kata dia.
Lebih lanjut ia menerangkan,
kejadian lain di Paniai saat ini adalah adanya intimidasi oleh kelompok
kriminal bersenjata kepada rakyat yang kerap meminta sejumlah uang
kepada para pengusaha. Atas kejadian ini, pihak keamanan merasa perlu
untuk melakukan pengamanan guna memberi rasa aman kepada warga lainnya
yang beraktivitas.
"Bahkan disinyalir, mereka sering lakukan
intimidasi kepada rakyat disana, baik usaha tambang dan pengusaha
lainnya. Dan sebelum kejadian tanggal 12 November 2011 yaitu penyerangan
pos polisi. Mereka tanggal 11 November 2011 sudah kirim surat kepada
pengusaha, yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata pimpinan Salmon
Yogi untuk meminta sejumlah uang," jelasnya.
Kelompo itu juga
diduga melakukan perampasan senjata milik Pospol di sana pada 17
Agustus. 2011 lalu. "Sehingga selain kami melakukan pengaman, dan kita
juga mau mengejar senjata kami yang dirampas. Jadi sekali lagi
penembakan warga sipil tidak ada dan itu berita bohong," tutur Wachyono.
Sebelumnya
kabar tewasnya 8 pendulang itu disampaikan Anggota Komnas HAM Papua Hal
Mathius Murib saat ditemui wartawan di ruang kerjanya di Jayapura,
Papua, Rabu pagi. Mathius menjelaskan penembakan 8 orang itu terjadi
pada Minggu (13/11) pukul 10.00 WIT.
Kedelapan nama korban
penembakan yang dirilis Komnas HAM Papua tersebut, yakni Simon Adi (35)
Matias Tenoye (30), Petrus Gobay (40), Yoel Ogetay (30), Benyamin Gobay
(25), Marius Maday (35), Mathias Anoka (40), dan Yus Pigome (50).
sumber : Detik.com
0 komentar:
Posting Komentar